Yusuf IT

Tumbuhkan Kewirausahaan di Bidang Teknologi


Dikutip dari Kompas-Sebagai negara dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar besar bagi produk perdagangan secara elektronik atau e-dagang. Apalagi, kondisi ini didukung oleh pertumbuhan kelas menengah. Pada 2013, misalnya, Indonesia sudah memiliki 74 juta orang kelas menengah dan diperkirakan naik hingga 141 juta jiwa selama kurun waktu 5-10 tahun mendatang.


Sejalan dengan kondisi itu, wirausaha berbasis teknologi (technopreneur) mulai bermunculan dan umumnya berasal dari kalangan muda. 
Ente masih Cabe Cabean kan hahahaa

Perusahaan-perusahaan di sektor teknologi informasi komunikasi (TIK), baik lokal maupun asing, berlomba- lomba mengembangkan program kewirausahaan berbasis teknologi. Konsep yang mereka usung pun beragam. Ada yang berbalut aksi tanggung jawab korporasi hingga komersial.
"Dari tahun ke tahun, kami menilai technopreneur berkembang pesat. Mereka tidak sekadar mengembangkan bisnis e-dagang, tetapi visi sosial," ujar Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Adita Irawati, Jumat (20/11), di Jakarta.
Sebagai contoh, ajang Telkomsel NextDev 2015. Ajang ini telah berlangsung sejak tahun lalu. Pada awalnya, kompetisi industri digital berskala nasional tersebut hanya menjaring technopreneur dari sejumlah daerah di Indonesia. Konsepnya adalah semua produk digital, seperti e-dagang dan gim, diperbolehkan turut berkompetisi. Syaratnya yaitu kreativitas dan solusi teknologi yang ditawarkan.
"Tahun 2015, kami menekankan, NextDev harus mampu mengajak anak muda menciptakan bisnis digital yang berdampak sosial. Ratusan proposal masuk dan kami berhasil menjaring 20 finalis. Adapun sektor perdagangannya menyangkut usaha ketahanan pangan, energi, perikanan, pendidikan, dan pembayaran," kata Adita.
Meski berkonsep aksi tanggung jawab korporasi, Telkomsel tidak main-main dalam melaksanakan program NextDev 2015. Mereka melibatkan divisi penyedia layanan mesin ke mesin (M2M). Kemudian, menghubungkan para pemenang ke pasar.
Tiga pemenang Telkomsel NextDev 2015 adalah Rumah Sinau, Gandeng Tangan, dan Jejakku. Rumah Sinau merupakan platform yang mempertemukan antara pemilik ruang kosong, para siswa, dan tutor. Di Rumah Sinau, berbagai aktivitas belajar bisa dilakukan.
Pendiri Rumah Sinau, Aprilia Nurfitrianti, mengatakan, ide bisnis e-dagang ini bermula dari kesulitan pelajar mencari ruang belajar di luar kelas bimbingan belajar atau kursus. Di sisi lain, banyak pembangunan gedung dan permukiman di DKI Jakarta tetapi sepi peminat. Pengembangan bisnis ini sudah setahun. Cara kerjanya adalah bagi hasil.rumahsinau.org,
Jejakku merupakan situs dan aplikasi di bidang pariwisata. Konsep yang ditawarkan adalah hulu hilir kebutuhan pariwisata, seperti penjualan tiket perjalanan dan informasi tempat wisata.
Kompetisi lainnya adalah Hackaton Merdeka 2.0 yang merupakan kerja sama komunitas TIK Code4Nation dan PT Telekomunikasi Indonesia. Program kali kedua ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi guna memecahkan permasalahan bangsa.
Direktur Innovation and Strategic Portofolio Telkom Indra Utoyo dalam siaran persnya menyebutkan, ajang ini diselenggarakan di 28 kabupaten/kota. Jumlah pendaftar 1.700 peserta dan melahirkan 70 solusi teknologi digital. Empat pemenang yaitu Kentongan (sektor kependudukan), Mobile Posyandu (kesehatan), Ayo Jaga, dan Lapori (Keamanan).
"Program ini merupakan bentuk sinergi badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah, komunitas TIK, dan usaha rintisan berbasis teknologi. Pemerintah bahkan menyatakan dukungannya untuk mengintegrasikan aplikasi para pemenang dengan kementerian yang relevan," kata Indra.
Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa menyebutkan, konsep industri e-dagang semakin spesifik menyasar ke sektor usaha tertentu. Meski masih tahap pertumbuhan, technopreneur lokal diperkirakan mampu berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
"Peran pemerintah sangat diperlukan. Regulasi yang disusun harus mampu memberikan perlakuan setara bagi pemain asing dan lokal. E-dagang pada tahun-tahun mendatang masuk ke sektor khusus, misalnya pendidikan dan kesehatan," ungkap Daniel di sela-sela diskusi Forum Ekonomi Nusantara yang diselenggarakan oleh Kompas dan BNI, Kamis (19/11), di Jakarta. Selain regulasi, pemerintah perlu masuk ke penyediaan infrastruktur jaringan.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Jamalul Izza mengungkapkan, upaya yang harus dibangun adalah ekosistem industri e-dagang. Di dalam ekosistem tersebut, riset dan pengembangan, keamanan data, serta sosialisasi manfaat internet harus terus dilakukan. Riset dan pengembangan penting untuk meningkatkan kompetensi technopreneur.
Wooww banyak bwutss
Lets begin 
Wirausahawan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tumbuhkan Kewirausahaan di Bidang Teknologi"

Post a Comment